Rabu, 28 Juli 2010

Minder, no problem


Ini bukan masalah itu, dan ini juga bukan masalah ini.
Kawan, mari kita berpikir sejenak apa maksud dari kalimat di atas.

Ngiiiiiing~

Dari sini saya simpulkan bahwa, sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
maaf saya konslet.

Sebenarnya, ini di tulis di saat saya lagi nggak ada ide. Bukannya nggak ada, tapi lagi mati suri. Bukannya mati suri, tapi lagi bobok. Bukannya bobok, tapi lagi males. Bukannya males, tapi mules. Bukannya mules, tapi teles. Gak nyambung? emang.
Entah kenapa akhir-akhir ini ide saya suka nyepi. Saya tidak bisa membuat postingan. Saya lagi broken. You know broken? yeah, b r-o ro k-e ke n. broken. Lagi ah....BROKEN.


saya juga tak sempat blogwalking. kalaupun membuka blog, itupun hanya sekedar mengecek, udah di kasih makan belum blognya? udah mandi belum blognya? udah pakai baju belum blognya? udah tidur belum blognya? hayyaaah pembicaraan saya mulai garing. Orangnya semakin garing. Wajahnya juga.....(ah tak usah kau pertanyakan lagi) garing.

3 minggu sudah saya sekolah di SMAN 7 Surabaya. Dari minggu ke minggu, banyak perasaan-perasaan gila pada otak saya.

Minggu pertama : deg-deg an.
kenapa? takut gak ada yang berani liat muka saya.
Minggu kedua : gila.
kenapa? emang udah dari sononya.
Minggu ketiga : minder.
kenapa? banyak orang abnormal di sekeliling saya. Keabnormalan mereka ternyata melebihi saya dari batas yang sewajarnya, sehingga keabnormalan saya merasa tersaingi. Apa itu benar? tentu aja enggak.

Jujur, Kawan, aku merasa banyak kekurangan yang aku miliki. Banyak sekali. Aku bukanlah termasuk golongan orang pintar, aku bukanlah golongan orang baik, aku bukanlah golongan orang cantik, aku bukanlah golongan orang hebat. Di sekitarku, di SMA 7, banyak orang-orang yang termasuk golongan pilihan. Materi, bakat, teori, semua mereka punya. Dan aku merasa beda dari mereka. Sebenarnya ini bukan masalah iri atau apa. Tapi masalah m-i mi n d-e de r. minder.

Aku merasa terpojok, rasa itu kian tumbuh dan tumbuh. Entah bagaimana aku menyikapinya. Tapi, aku ingat kata tante Lia, di manapun itu tempat sekolahku, entah di SMA 1 atau di SMA 7, tetaplah bersinar. Cetak prestasi gemilang di sana. Kalimat itu, selalu jadi pembimbing. Selalu. Kalimat itu, bukanlah suatu tuntutan tapi, tuntunan. Akhirnya, perasaan itu dikit demi sedikit berkurang. Dan kini, lenyap. alhamdulilah :))

PS : Bagi orang-orang yang merasa dirinya minder, no problem. Itu akan bersifat sementara kalau lu lu semua ( halah bahasaku ) memiliki petuah-petuah teguh. Tapi, sebaiknya minder janganlah di pelihara, karena, perasaan itu, tidak akan pernah bisa mengubah mimpi jadi kenyataan. tidak akan pernah.

21 komeng:

dwi mengatakan...

yup,, betul, kalau kita minder terus kapan majunya.
ijin Follow ya, salam kenal..

elok langita mengatakan...

:D semangaat !!!

maklum lingkungan baru, cantik. butuh waktu lagi untuk bisa beradaptasi plus enjoy sama lingkungan barunya , good luck iah,

engga perlu minder, toh engga berbuat salah ini, pasang senyum aja, biar banyak yang ngefans.. hehe

:D

AzHis Jhie mengatakan...

setiap orang sudah terlahir dengan bakatnya masing-masing. TErmasuk adhe,,,
yang belum adhe lakukan adalah menemukan dan mengasah bakat yang adhe miliki...
kalau bakat itu terasah dengan baik, Insya Allah, itu akan menjadi kelebihan buat adhe, yang boleh jadi tidak dimiliki oleh orang lain.
So...positive thinking aja...
jangan minder...

gaelby mengatakan...

Tolak ukur kita Pintar atau smart adalah dilihat dari keikhlasan kita menjalani rutinitas. Klo dijalani dg happy pasti seterusnya jadi easy going.
Tetap smangat, just take it easy :)

matakakiku mengatakan...

ya,. aku juga manusia yg banyak kekurangannya, tapi di lain sisi aku senang bisa lebih dari yang lain. ya, lebih stres maksudnya. ;)

Indahnya Kebersamaan mengatakan...

Minder???

Pd adja kali sekali2 narsis nggak apa2 kan :)

Narsis, wajib itu hidup narsis

Vivieck mengatakan...

menyadari keadaan yang terpuruk dan mulai bangkit untuk maju adalah jempol bagi saya...
salam kenal sob...
ijin tukeran follow ya...

Rizkyzone mengatakan...

saya sekolah dulu awalnya minder, tp setelah lama kelama, perasaah itu berubah 180 drajad, ternyata g sesuai dengan yg aq pikirkan, jdnya y enjoy aja lah

Isti mengatakan...

minder membawa berkah nih?

Ratih Arnia mengatakan...

np pke minder sgala riska?
Prcya sma kmmpuan sndiri. . . :)

Kirana mengatakan...

minder adalah proses untuk memahami lingkungan.. asal maju terus,prosesnya maka setelah terpahami selanjutnya muncul rasa percaya diri. contohnya riska sahabatku ini. trims kunjungannya riska :)

Unknown mengatakan...

buat apa minder??
nggak ada gunanya kok...
tetep smangaaat ya,,,,

ketawa, lucu, ngakak mengatakan...

:)
kadang minder juga sih... kalo blogwalking lihat temen2 tulisannya pada bagus2......
>_<
jadi malu lihat blog sendiri
semngat yah masuk SMANya :)

Mochammad Nasrulloh mengatakan...

minder
mintai keder (minta' bergidik)
buat apa hidup itu santai,dan dinikmati

semangat semangat

cayo......

Inuel mengatakan...

yalah nduk, gae opo minder minder, aku lo pembokat bergaul sma orang kantoran, anak sma kayak kamu, sarjana, juga ga minder, aku tetep jadi diri sendiri, kamu tau kan kalo aku ga minder, malah narses. udah ga punya apa apa masak mau malu sama diri sendiri, tambah ra due opo opo, kapan kamu nang netku, haha, gowo jajan seng akeh yo... SMA 7 iku nang daerah ndi ? :D

soal seo, pesenku masuk ga, aku bales lewat Hp, http://adsense-id.com

liat dan pentengin tulisan di sono, oke dhek :D

Unknown mengatakan...

Semoga aku bisa komen

Unknown mengatakan...

Aduh dek Riska...maaf ya aku baru komen
beberapa kali dari dulu aku ngga bisa komen

Aku sama kaya dek Riska kok
usiaku mungkin hanya selisih setahun
dek Riska udah pinter banget ngeblog
sip bener..

om rame mengatakan...

minder, kenapa harus minder?.
justru sebagai orang yang tingkat segaLa sesuatu Lebih rendah dari mereka, harus merasa bangga.
pernah gak membaca atau mendengar seperti ini: "Lebih baik menjadi orang bodoh diantara orang pintar, dari pada menjadi orang pintar diantara orang bodoh".
yakni, orang yang bodoh diantara orang-orang yang pintar maka ia akan berupaya untuk mengembangkan kemampuannya untuk bisa sejajar dengan keLas orang-orang yang berada di atasnya. tetapi orang yang pintar diantara orang-orang yang bodoh itu tidak akan berkembang secara signifikan, justru Lambat Laun akan mengaLami keterpurukan karena kurangnya pengembangan.

Ninda Rahadi mengatakan...

pede terus dong pede terus ^^9

septian mengatakan...

betul betul betul, percaya diri tapi tetap rendah hati ya ^ ^

Masda mengatakan...

berdiri temaaaan!!!