Kamis, 20 Juni 2013

Kisah cinta Ali bin Abi Thalib dan Fathimah binti Muhammad SAW



Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah.
Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya.

Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya. Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah.

Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam.Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.
Mengagumkan!

‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta.

Berusaha untuk Mencintai-Nya

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Salam sejahtera bagi kalian, cinta kasih Allah dan keberkahan-Nya



Indah banget kan? coba deh bandingin sama greetings ku pas masih jaman ababil: Halo temans! halo bungs! hei hei hei....! heidooo! alohaaaa! atau pas aku masih jaman demam kpop: annyeonghaseyo..! annyeooooong~! atau pas aku lagi migrain: meoooong~ meong~ meong pusss meong pusss~ ! | hihi yang terakhir engga kok...becanda ^^v

Pada masa pensiunku sebagai blogger.. aku semakin engga tertarik untuk menulis (lagi). Namun semasa itu pula mind-set ku sedang bertransformasi menjadi ya...setidaknya kabel-kabel yang semerawut dirapihin lagi..ditempatkan pada tempatnya :)

Sebenarnya, puncak aku bertransformasi adalah..pengumuman nilai UN tanggal 27 Mei. Nilaiku sangat jauh dari yang ku harapkan selama ini. Hasilnya sangat jauh dari kerja kerasku selama ini. Ku pikir-pikir lagi...apa yang salah? aku kira nilai rata-rataku setidaknya bisa 7. Ku pikir lagi...ternyata selama ini aku tidak istiqamah kepada Allah. Astagfirullah... sombong sekali aku ini. Iya, sejak itulah..aku merasa sangat butuh kepada Allah. Setiap waktu. Setiap detik. 

Allah telah berulang kali menegurku, namun aku tidak peka :(